Frus
I started a conversation with my boy and he seemed didn't have a capability to understand what happened through me and myself. I'm tired of being me and I'm tired of living. Some things evoked me to stop breathing. I'm not exaggerating, but it's true that I fucked up everything. That was so me. Saya butuh ketenangan. Saya butuh kesenangan tanpa berusaha membuat senang segala hal. What you do is what you get. Semuanya seimbang bak yin dan yang. Saya capek. Terkadang saya bingung dengan segala hal yang saya lakukan sepanjang hidup saya. Dua bulan lagi saya 18 tahun dan I have found nothing special in me and mylife ever since I was born. Saya tumbuh, berkembang, berusaha untuk survive di dunia yang anarkis dan tak kenal tangis. Bertemu dengan miliar manusia saja sudah membuat saya pusing. Bumi itu bagaikan wadah yang ditaruh kecebong-kecebong kecil. Sempit dan penuh sesak. Basically I feel murdered by someone, something, whatever it is. I subconsciously suck my self and curved all the depression through my veins. People like to spatter shits on me. I REALLY NEED SOMETHING TO CHILL ME INTO ANOTHER REALITY. I DON'T NEED SERENITY. I DON'T ACTUALLY NEED LUNACY OF BEING DRUNK. I'm able to drink beer, saya bisa beli drugs. Something like that. Tapi saya enggan, saya urung. Kenapa? Karena itu cuman sesaat, saya butuh yang pasti aja. Saya pergi sekolah setiap pagi. Saya pergi les ke bimbel. Saya pulang ke rumah sekitar pukul delapan/sembilan malam. Saya sebentar lagi harus ikut ujian nasional. Masuk universitas negeri. BLABLABLA. Semua penuh tuntutan. Dunia yang sadis enggak kenal kebegoan yang kritis. Sekolah itu bengis. Saya rasa daripada dibuat itu rumah sakit jiwa untuk para caleg gagal, mending dibikin sekolah buat achievement maker yang gagal saing, buat para murid-murid yang udah megap-megap untuk bersaing. C'mon bo dunia udah sadis, jangan sok manis-manis. Karena dunia lebih banyak diisi oleh orang-orang bengis. Kalian gagal ditinggal, kalian berhasil dicaci-maki. Kalian enggak bagi-bagi nanti dibilang egois, kalian bagi-bagi ditinggal pergi. What do you know about being arrogant? Everybody is so fucking stupid, yet I still find nothing to consider myself smart. Honestly, life is boring. Kalian cuman duduk-duduk, makan-makan, sok-sok matuhin norma-adab-stratifikasi-gengsi buatan nenek moyangmu. Jadi orang harus baik nanti kalo nikah kan diliat 3B. HAHAHAHAHA BULLSHIT. Hidup itu penuh kepura-puraan. Ngapain anda hidup kalo isinya hanya pura-pura alim tapi kerjanya cuman 'ngalim'?
I'm totally sad. I look mengenaskan. Layaknya seonggok bangkai yang bahkan anjing pun tak mau makan. Saya beribadah, saya menghadap Tuhan setiap hari. EVERYDAY. But I feel so alone. Hampa. Enggak ada apa-apa. Saya jadi ragu. Sebenernya saya itu makhluk Tuhan enggak sih? Maksudnya, sebenernya saya itu makhluk Tuhan yang diberkati bukan?

Comments