Say Hi To Kota Tua
Pada 5 Februari 2015, atas nama kebosanan dan kejenuhan saya di rumah, saya memutuskan untuk jalan-jalan siang ke daerah Kota. Mengapa saya memilih Kota? Alasannya karena dari rumah saya ke kota dapat ditempuh dengan mudah menggunakan Commuter Line tanpa harus transit berulang kali. Hal tersebut berbeda ketika saya memutuskan untuk pergi ke Perpusnas di daerah Medan Merdeka ataupun UI Depok karena saya harus transit berulang-kali dan itu truly tiring you know. Pada dasarnya, saya memang senang kemana-mana sendiri, pergi sendiri, makan sendiri, noton film sendiri, jadi pergi dadakan ke Kota dengan uang cash 60rb merupakan hal yang quite easy (LOL). Orang-orang selalu enggan berpergian sendiri. Padahal sejatinya, diri sendiri merupakan sahabat karib diri itu sendiri.
kuda kayu.
(sewaktu menunggu mikrolet 29)
Yang tua, Yang bergaya.
(Gedung Museum Fatahillah)
Kuharap secangkir teh
dapat meluruhkan
kebsisuan ini, sayang
Melihat...
(Gedung Museum Bank Indonesia)
Mengintip
dalam dua buah perspektif
yang mana
kau mau?
Kuingat, setahun yang lalu
aku-kamu, dua insan dimabuk cinta
duduk menikmati sepoinya angin
penuh tawa-canda dan gegap-gempita
Kokoh..
(Gedung Museum Seni rupa dan Keramik)
Memenuhi hasrat....
(Pasar Asemka)
Tenggelam
dalam
keramaian
Demi membahagiakan
perut & lidah
(Yang maunya ini-itu)
(Makan di Kedai Soto Tangkar & Sate Kuah Haji Diding)
Ziarah...
Memberi salam pada penakluk samudra.
Menikahi keheningan...
(Museum Bank Mandiri)
Aku, di jalan pulang.
(Commuteer Line Jakarta Kota-Bekasi)
(Commuteer Line Jakarta Kota-Bekasi)
Mari kita lihat, siapa yang lebih bahagia sekarang,
aku yang berkarib dengan diri
atau kamu yang sibuk mengorbankan orang lain?
aku yang berkarib dengan diri
atau kamu yang sibuk mengorbankan orang lain?
10, Februari 2015.















Comments