Bye Bye March
Maret kali ini berat sekali. Di awali dengan heartbreak yang ngebuat saya harus beli beberapa kanvas, kertas gambar, puluhan botol cat lukis, dan kuas-kuas dengan bentuk yang bervariasi sebagai sarana luapan emosi yang tak kunjung berakhir. Maret yang penuh ups and downs dan segala kesibukannya dari mulai tugas kuliah, tugas organisasi, proyek iseng-iseng, sampai deadline tulisan yang nggak abis-abis. Hectic. Pusing. Dan rasanya kepala mau meledak sebentar lagi.
Pada akhirnya saya jarang begadang tanpa kerjaan lagi kayak dulu. Bahkan buat baca buku aja saya nggak ada waktu. Tiap hari kalau pulang sebelum maghrib pasti siangnya penuh agenda dan kerjaan: pulang cuman buat mandi, makan, dan istirahat. Tapi, kalau saya sempet pulang sebelum ashar, biasanya selepas maghrib saya bakal ditempa berbagai jenis kerjaan sampai pagi. Kalau udah begitu yah senyumin aja :)
Ulang tahun saya masih sama kayak tahun-tahun sebelumnya. Biasa. Saya bukan orang yang seneng ngerayain ulang tahun. Buat apa merayakan sesuatu yang terjadi tiap tahun, dan toh kita setiap hari nafas dan hidup. Saya dapet beberapa ucapan ulang tahun dari temen-temen deket, bapak-ibu, surprise dari temen kos, temen organisasi, ucapan manis dari mantan-mantan pacar saya, bahkan dari manusia yang nggak saya harapkan. Walaupun begitu saya tetep seneng dan bersyukur atas kebahagiaan yang ada dalam hidup saya.
Akhir bulan Maret ditutup dengan kepergian Kakek saya. Ia menghembuskan nafas terakhirnya dikelilingi keluarga: anak-anak, cucu-cucu, serta kakak dan para ponakannya. Saya sedih tidak bisa menemaninya di saat-saat terakhir. Terakhir saya bertemu dengannya, saya masih suka songong-songong nggak karuan. Saya harap ia bahagia dengan afterlife-nya sebagai mana ia selalu bahagia sepanjang hidupnya.
Saya harap saya masih terus diberi kesempatan untuk melalui Maret-Maret berikutnya :)
A.
Comments