Sepagi Ini Kita Berpisah
Cintaku laksana fajar yang menyingsing terlalu dini,
hanya samar-samar menembus celah di dalam dirimu
Sedang kau, masih lebur terlelap dalam peluknya
menyangsikan pagi yang terbangun sekali lagi
Sebab dirinyalah penyebab nyala binar di matamu
dan karenanya perasaan ini membuatku teraniaya
Namun, akalku mendadak terserang lumpuh
meski kesia-siaan telah sedepa dari pelupuk mata,
Sebab dinding-dinding reot ini menolak runtuh,
sedang debar ini telah menjelma tangis tak berirama
Sayangku, sekarang sudah pagi di kemarau keberapa?
Sejak kutasbihkan doa untukmu, dan dewa-dewa tak mengerti
Cintakah yang hendak kutabung, atau hanya sebuah jelaga?
Selayaknya buliran asa yang sepagi tadi hancur dikoyak sepi.
Purwokerto, 18 Oktober 2016
A, sedang krisis finansial, dan krisis afeksi.
Comments