Teruntuk Lelaki di Seberang Pulau

Bagiku tiada hal lebih indah dari rasa cinta yang menjelma kata-kata
tatkala rentetan abjad membuat isi perut meronta-ronta bahagia.
Sebab lidah ini terus merapal bahasa rindu yang belum juga kadaluarsa,
namun biar begitu tetap tiada juga jumpa bagi sela-sela jemari kita.

Aku ingin menghabiskan waktuku bersamamu
bercerita mengenai senja yang selalu tersesat di ufuk barat
berkelar mengenai burung camar yang kehilangan titik tuju
atau sekedar menempatkan tubuh kita rapat-rapat

Mungkinkah kita tersesat dalam melankoli yang keliru?
Sebab ternak-ternak di luar sana baru saja beranak
dan hitungan jari ini terlalu cepat untuk menyatu.
Sudah tentu pula perasaan ini terus menerus dihujam jarak.

Bagiku cinta hanya menyoal rindu dan kesedihan yang membahagiakan
Semoga kelak semesta memperpanjang masanya.



17, Januari 2017

A.

Comments

Popular Posts