Vakansi ke Galeri Indonesia Kaya






Liburan saya kali ini sepertinya banyak dipenuhi dengan kegiatan menonton, baik menonton film, monolog, teater, maupun penampilan seni lain. Kali ini saya hendak membagikan pengalaman saya menyaksikan penampilan tari dan deklamasi puisi di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Penampilan yang bertajuk Panca Sesari - Untaian Puisi & Tari oleh Bengkel Tari Ayu Bulan.

Sebenarnya saya memang sudah sejak lama ingin mengunjungi Galeri Indonesia Kaya, sebab banyak sekali pertunjukan-pertunjukan menarik yang terlalu sayang untuk dilewatkan. Hanya saja reservasinya selalu penuh bahkan ketika baru saja dibuka! Jadi, setiap pertunjukan yang ada di galeri tersebut bersifat gratis asal kita reservasi di webnya H-7 sebelum acara. Nah sialnya, baru dibuka selama 10 jam pun biasanya reservasi sudah penuh. Saya pernah pakai reminder di laptop dan sticky notes yg ditempelkan di kamar untuk mengingatnya tapi tetap saja saya kehabisan. Dan seyogyanya kesempatan kali ini pun tidak saya sia-siakan.

Saya menyaksikan penampilan oleh Bengkel Tari Ayu Bulan pada Minggu, 12 Februari 2017. Karena saya sudah reservasi tiket, saya diwajibkan datang maksimal 30 menit sebelum acara di mulai. Maka sesampainya saya di sana, saya melihat berjubel-jubel manusia terutama foreigners yang kayaknya terlalu excited sampai-sampai berdiri di pintu masuk 30 menit sebelum acara di mulai!

Galeri Indonesia Kaya merupakan bentuk Bakti Budaya dari Djarum Foundations yang setidaknya menurut apa yang saya baca sih bertujuan untuk melestarikan budaya nusantara. Letaknya di West Mall Grand Indonesia, bersebelahan dengan Blitz Megaplex. Tempatnya sih tidak terlalu besar, tapi di sana banyak perangkat-perangkat digital yang mempromosikan kekayaan alam dan budaya indonesia macam gamelan digital, congklak digital, bahkan perangkat komputer yang berisikan info wisata lengkap dalam beberapa bahasa. How cool!

Setelah menunggu sekitar 35 menit akhirnya saya masuk ke ruangan pertunjukan. Ruangannya sendiri pun tidak terlalu besar, kapasitasnya tidak lebih dari 50 orang dengan bantal empuk dan penyejuk ruangan yang membuat saya mengigil (sayangnya kurang senderan aja hahah!). Sebelum pertunjukan dimulai, penonton harus menyanyikan lagu kebangsaan terlebih dahulu. Banyak bule-bule yang cuman mangap-mangap kayak ikan koi dan agak sedikit mendistraksi kekhusyu'an saya dalam bernyanyi.




Setelah menyanyikan lagu kebangsaan, akhirnya kami dapat menyaksikan penampilan tari bali selama kurang lebih satu jam. Menariknya, penonton tidak hanya disajikan perunjukan saja, tetapi juga pengantar macam kuliah umum yang menjelaskan peampilan apa yang hendak kami saksikan. Ada beberapa tarian yang ditampilkan seperti Rejang Dewa, Legong Joblog, dan beberapa tari kreasi bali yang dikembangkan oleh sanggar tersebut. Di penampilan terakhir penonton diajak menari bersama beberapa penari di atas panggung. Overall, pertunjukkan tersebut sukses membuka wacana dan pengetahuan saya terhadap seni tari bali (sebab selama ini yang saya ketahui hanyalah kecak dan pedet).

Galeri Indonesia Kaya merupakan destinasi yang wajib dikunjungi di akhir pekan. Selain karena gratis dan tidak menguras kantong, di tempat ini kita juga dapat menambah wawasan kita mengenai kekayaan budaya nusantara.

Comments

Popular Posts