Termehek-Mehek Bersama Sunny (2011)



Malam minggu kemarin saya memutuskan untuk melakukan movie marathon saking nggak ada kerjaannya (sebab saya tidak punya pacar di dunia nyata, dan kawan saya pergi semua). Film yang saya pilih kali ini merupakan film-film Korea. Seperti yang kita tahu, Korea memang kaya akan film-film bergenre drama yang bisa bikin termehek-mehek sampai ke bawa mimpi. Setelah sekian lama pensiun menonton film-film dari negeri yang kaya akan oppa-oppa ganteng itu, saya memutuskan untuk menonton film Sunny (2011) karena ratingnya yang lumayan tinggi di internet. Dan hasilnya.. nggak nyesel sama sekali hehehe!

Sunny merupakan film bergenre drama kedua (selain tema cinta-cintaan) yang berhasil membuat saya nangis sampai sesenggukan setelah Miracle in Cell No. 7 (2013). Film yang berkisah mengenai reuni suatu kelompok bermain setelah 25 tahun tak berjumpa ini, dibuka dengan kesibukan Im Nami sebagai ibu rumah tangga yang menjalani hidup monoton di dunia domestik. Secara tidak sengaja ia menemukan kembali sahabat masa sekolahnya di rumah sakit tempat ibunya dirawat. Dan sejak saat itu, atas permintaan sahabatnya, Chunhwa, yang menderita kanker stadium akhir, Nami mulai kembali mengumpulkan satu persatu anggota Sunny lainnya.

Perjalanannya dalam menemukan satu persatu sahabatnya memang tidak mudah. Setelah berhasil menemukan Jangmi yang telah bekerja sebagai sales perusahaan asuransi, ia kemudian menyewa jasa detektif untuk menemukan anggota Sunny lainnya. Secara perlahan ia mulai menemukan Geumok, anggota lainnya, seorang anak dokter gigi, yang dilecehkan oleh keluarga suaminya, Jinhee, seorang putri profesor sastra korea yang senang memaki, dan juga Bokhee, anggota Sunny yang menderita gangguan mental dan tidak seberuntung nasib anggota lainnya. Selain 4 anggota tersebut, sebenarnya masih ada Su Ji, seorang perempuan cantik, misterius, dan menjadi primadona dari kelompok mereka. Tetapi, hingga Chunhwa meninggal, Nami tidak berhasil menemukannya hingga pada akhirnya anggota lainnya sepakat menerbitkan iklan di media massa agar Su Ji mau menghadiri upacara pemakaman Chunhwa.




Pada dasarnya, film ini menawarkan konflik yang sederhana. Konflik khas remaja tanggung SMA. Selama menonton film ini saya hanya cengar-cengir sendiri melihat kelakuan remaja korea di tahun 80an yang digambarkan dengan akting yang apik dari tiap pemainnya. Banyak adegan-adegan lucu dan kenakalan remaja yang ditampilkan dalam film tersebut seperti perkelahian antar-gank, kebiasaan mabuk dan merokok yang dilakukan sembunyi-sembunyi, ataupun tragedi saling labrak yang tentunya bisa bikin ngakak sampai kejengkang! Hahahaha.

Walaupun film ini banyak memuat kisah dan reuni sahabat-sahabat lama, tetap saja tidak kehilangan fokus pada Nami si tokoh utama. Dalam perjalanannya menemukan sahabat-sahabat lamanya, ia bahkan mengenang kembali berbagai momen yang telah terjadi 25 tahun yang lalu. Hasilnya, selain menemukan sahaabt lamanya, ia juga kembali menemukan cinta pertamanya dan  berhasil memberikan apa yang tidak sempat ia berikan di masa lalu.

Overall, menurut saya film ini merupakan film yang cocok untuk dihabiskan selama akhir pekan. Daripada kebanyakan nonton film cinta-cintaan yekan lama-lama delusional hahahaha!! Sepanjang film bahkan saya merasa old-school sekali soalnya banyak lagu-lagu jadul yang jadi backsound kayak lagunya Richard Sanderson yang Reality atau Girls Just Wanna Have Fun punya Cyndi Lauper. Ditambah lagi, style para pemainnya sangat-sangat fashionable, bikin enak untuk dipandang. Bahkan, saya sempat beberapa kali pause film buat liatin setelannya hahahaha.

Buat yang penasaran sama filmnya, nih saya kasih trailernya di bawah. Jangan lupa ditonton yea!


Comments

Popular Posts